SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Senin, 21 Oktober 2013

SEJARAH KARATE DI INDONESIA


                                                                            SEJARAH KARATE DI INDONESIA
Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).
Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar/PB. telah dipimpin oleh 6 orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalama 3 kali perobahan masa periodisasi yaitu ; periode 5 tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977) periodisasi 3 tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997 – 1980) dan periodisasi 4 tahun ( Berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).
Adapun mereka-mereka yang pernah menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal (Umum) FORKI sejak tahun 1972 adalah sbb :
Periode/Masa BaktiKetua UmumSekretaris Jenderal/UmumKeterangan
1972 – 1977Widjojo SuyonoOtoman NuhKongres IV PORKI/FORKI 1972 di Jakarta
1977 – 1980S u m a d iRustam IbrahimKongres V FORKI 1977 di Jakarta
1980 – 1984Subhan DjajaatmadjaG.A. PesikKongres VI FORKI 1980 di Jakarta
1984 – 1988R u d i n iAdam SalehKongres VII FORKI 1984 di Bandar Lampung
1988 – 1992R u d i n iG.A. PesikKongres VIII FORKI 1988 di Jakarta
1992 – 1996R u d i n iG.A. PesikKongres IX 1992 di Jakarta (Diperpanjang sd 1997)
1997 – 2001W i r a n t oDrs. Hendardji -S,SH.Kongres X FORKI 1997 di Caringin Bogor Jawa Barat
2001 – 2005Luhut B. Pandjaitan, MPA.Drs. Hendardji -S,SH.Konres XI FORKI 2001 di Jakarta
2005 – 2009Luhut B. Pandjaitan, MPA.Drs. Hendardji -S,SH.Kongres XII FORKI 2005 di Jakarta
PERGURUAN KARATE ANGGOTA FORKI
1. AMURA
2. BKC (Bandung Karate Club)
3. BLACK PANTHER KARATE INDONESIA
4. FUNAKOSHI
5. GABDIKA SHITORYU INDONESIA (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu)
6. GOJUKAI (Gojuryu Karate-Do Indonesia)
7. GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8. GOKASI (Gojuryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia)
9. INKADO (Indonesia Karate-Do)
10. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11. INKANAS (Intitut Karate-Do Nasional)
12. KALA HITAM
13. KANDAGA PRANA
14. KEI SHIN KAN
15. KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia)
16. KKI (Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia)
17. KYOKUSHINKAI (Kyokushinkai Karate-Do Indonesia)
18. LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia)
19. PERKAINDO
20. PORBIKAWA
21. PORDIBYA
22. SHINDOKA
23. SHI ROI TE
24. TAKO INDONESIA
25. WADOKAI (Wadoryu Karate-Do Indonesia)
PB. FORKI beberapa kali mendapat kepercayaan menyelenggarakan even Internasional diantaranya :
1. Menjadi tuan rumah APUKO II tahun 1976 dilaksanakan di Jakarta.
2. Menjadi tuan rumah APUKO VII tahun 1987 dilaksanakan di Jakarta.
3. Menjadi tuan rumah APUKO Junior tahun 1991 dilaksanakan di Jakarta.
Disamping even-even tersebut PB. FORKI dipercayakan juga oleh KONI Pusat sebagai penyelenggara pertandingan karate pada even Sea Games dimana Indonesia menjadi tuan rumah yaitu masing-masing :
1. Sea Games XIV tahun 1987 di Jakarta.
2. Sea Games XIX tahun 1997 di Jakarta.
PB. FORKI pernah menggelar even Internasional diluar agenda resmi dari WKF dan AKF sebagai inisiatif sendiri dari PB. FORKI yaitu “ Indonesia Open Karate Tournamen “ yang dilaksanakan di Jakarta tahun 2002.

Senin, 22 Juli 2013

percakapan

andi :permisi ada yang bisa saya bantu
wawan :oh tentu 
andi :bantu apa
wawan :tolong bawa kan air minum
andi :oh air minum 
wawan :iYA ,,,?
andi :ada lagi yang bisa saya bantu
wawan :oh tidak,terimakasih sudah membantu saya,,
andi :iya ,,,,,


,andi: No excuse can I help
interview: oh of course
andi: what aids
interview: please bring drinking water right
andi: oh drinking water
interview: Yes,,,?
andi: no else can I help
interview: oh no, thanks for helping me,,
andi: yes,,,,,,

Sabtu, 08 Juni 2013

PENEMU LAMBANG GARUDA

Penemu Lambang Negara Kita Garuda Indonesia

Kita semua tahu lambang Negara Kita adalah Garuda Pancasila. Tetapi apa kita tahu siapa penemu Lambang burung garuda itu.

Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.

Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab –walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak –keduanya sekarang di Negeri Belanda.

Syarif Abdul Hamid Alkadrie menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.

Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. 

Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi Sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II. 

Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) berdasarkan konstitusi RIS 1949 dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda.

 Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran. 

Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan “over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA.

Next-
Penemu Lambang Negara Kita Garuda Indonesia (Gambar 1)
Klik gambar untuk perbesar
tahun lalu
 di 

Jakarta
Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar – karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL. Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950.

 Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat di marah. Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara. Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara.

Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.

 Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. 

Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang. 

Next-
tahun lalu

Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu.

 Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini. Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS.

Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950. Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang

Next
tahun lalu

menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno. Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974 Rancangan terakhir inilah yang menjadi lampiran resmi PP No 66 Tahun 1951 berdasarkan pasal 2 Jo Pasal 6 PP No 66 Tahun 1951. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak. Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.

Turiman SH M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak yang mengangkat sejarah hukum lambang negara RI sebagai tesis demi meraih gelar Magister Hukum di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa hasil penelitiannya tersebut bisa membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. “Satu tahun yang melelahkan untuk mengumpulkan semua data. Dari tahun 1998-1999,” akunya. 

Yayasan Idayu Jakarta, Yayasan Masagung Jakarta, Badan Arsip Nasional, Pusat Sejarah ABRI dan tidak ketinggalan Keluarga Istana Kadariah Pontianak, merupakan tempat-tempat yang paling sering disinggahinya untuk mengumpulkan bahan penulisan tesis yang diberi judul Sejarah Hukum Lambang Negara RI (Suatu Analisis Yuridis Normatif Tentang Pengaturan Lambang Negara dalam Peraturan Perundang-undangan). Di hadapan dewan penguji,

Next-
tahun lalu

Prof Dr M Dimyati Hartono SH dan Prof Dr H Azhary SH dia berhasil mempertahankan tesisnya itu pada hari Rabu 11 Agustus 1999. “Secara hukum, saya bisa membuktikan. Mulai dari sketsa awal hingga sketsa akhir. Garuda Pancasila adalah rancangan Sultan Hamid II,” katanya pasti. 

Besar harapan masyarakat Kal-Bar dan bangsa Indonesia kepada Presiden RI SBY untuk memperjuangkan karya anak bangsa tersebut, demi pengakuan sejarah, sebagaimana janji beliau ketika berkunjung ke Kal-Bar dihadapan tokoh masyarakat, pemerintah daerah dan anggota DPRD Provinsi Kal-Bar.**

Sultan Hamid II Pencipta Burung Garuda
Syarif Abdul Hamid Alkadrie yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak, Kalbar ini adalah pencipta Burung Garuda. Sultan Hamid juga orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer.

Pontianak: Nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie memang kurang dikenal di Tanah Air. Padahal, tokoh nasional dari Pontianak, Kalimantan Barat ini adalah pencipta lambang negara Indonesia, Burung Garuda.

Selain pencipta lambang negara, Syarif yang bergelar Sultan Hamid Alkadrie II dan Sultan ke 8 Pontianak ini juga adalah orang Indonesia pertama yang berpangkat tertinggi di dunia militer, yaitu mayor jendral.

Sultan Hamid membuat lambang negara berdasarkan penugasan Presiden Sukarno pada 1950. Saat itu dia menjabat menteri tanpa porto folio. Rekannya, Muhammad Yamin sebenarnya juga membuat rancangan lambang negara, Namun, Sukarno akhirnya memilih rancangan Sultan Hamid. Setelah disempurnakan, gambar Burung Garuda diresmikan Sukarno sebagai lambang negara pada 10 Februari 1950.

Salinan sketsa Burung Garuda yang tersimpan di Keraton Kadriah, Pontianak ini menunjukkan proses pembuatan lambang negara sangat rumit hingga harus diubah berkali-kali. 

Sabtu, 01 Juni 2013

doa kunut

Doa Qunut merupakan doa yang dibacakan ketika kita sedang melaksanakan sholat subuh dan di baca pada saat tumaninah ruku dan di rokaat yang kedua. Pasti ada segelintir orng yang masih belum mengetahui bacaan doa qunut dan terjemahannya ini, maksud saya bukannya belaga so jadi ustad nammun disini saya cuma memberikan atau menyampaikan ilmu yang telah saya dapatkan, ada suatu ayat yang berkata "sampaikanlah ilmu walau satu ayat".

Doa Qunut juga suka dilakukan pada saat shalat witir untuk Hukum Doa Qunut adalah Sunnah Muakkad/ab’ad (sunnah yang dikuatkan). Namun ada juga sebagian umat muslim yang berpendapat bahwa qunut itu tidak perlu di lakukan tetapi kita percaya pada diri kita masing masing. Dan berikut ini adalah bacaan doa qunut.

Huruf Arab : 

Huruf Latin :
Allah humah dini fiman hadait.
Wa’a fini fiman ‘afait.
Watawallani fiman tawalait.
Wabarikli fimaa a’tait.
Waqinii syarramaa qadzait.
Fainnaka taqdhi wala yuqdha ‘alait.
Wainnahu layadziluman walait.
Walaa ya’izzuman ‘adait.
Tabaa rakta rabbana wata’alait.
Falakalhamdu ‘ala maaqadzait.
Wastaghfiruka wa’atubu ilaik.
Wasallallahu ‘ala Saidina Muhammadinin nabiyil ummiyi waala aalihi wasahbihi wasalam.
Terjemahannya

semoga bermanfa'at bagi kit ayang membaca nya aminnnn

Selasa, 16 April 2013

LANGKAH-LANGAKAH MENGINSTAL


Bagi yang belum pernah menginstall windows 7 ke komputer atau laptop. berikut cara menginstall windows 7 lengkap dengan gambar gambarnya. Langkah2 ini baik dengan menggunakan media DVD ataupun media lain seperti memakai flashdisk adalah sama, baik itu untuk versi 32bit maupun versi 64bit, bagi yang belum punya instalasi windows7 menggunakan media flashdisk silahkan dilihat cara menginstall windows 7 menggunakan flashdisk disini.
Yuk kita mulai!.
Masukkan DVD windows 7 atau colokkan flashdisk windows 7 kita, dan kemudian booting lah memakai media yang telah kita pilih, lalu proses loading file akan dimulai.


Pilih bahasa Anda, waktu & format mata uang, keyboard atau metode input dan klik Next.

Klik Install now

Conteng I accept the license terms dan klik Next.

Klik Upgrade jika Anda sudah mempunyai versi Windows sebelumnya atau Custom (advanced)jika anda tidak memiliki versi Windows sebelumnya atau ingin menginstal salinan baru Windows 7.

(Lewati langkah ini jika Anda memilih Upgrade dan hanya memiliki satu partisi) Pilih drive mana Anda ingin menginstal Windows 7 dan klik Next. Jika Anda ingin membuat partisi, klik opsi Drive options (advanced), buatlah partisi dan kemudian klik Next.

Sekarang akan dimulai menginstal Windows 7. Langkah pertama, (yaitu Windows mulai menyalin file) sudah dilakukan ketika anda booting DVD/fd Windows 7 sehingga akan selesai seketika.

Setelah menyelesaikan langkah pertama, ia akan memperluas (decompress) file yang telah disalin.


Langkah ketiga dan keempat juga akan diselesaikan langsung seperti langkah pertama.


Setelah itu secara otomatis akan restart setelah 15 detik dan melanjutkan setup. Anda juga dapat klik Restart now untuk restart tanpa perlu menunggu.



Setelah restart untuk pertama kalinya, proses setup akan dilanjutkan. Ini adalah langkah terakhir sehingga akan mengambil waktu yang agak lamadaripada langkah sebelumnya.

Sekarang akan otomatis restart lagi dan melanjutkan setup. Anda dapat klik Restart now untuk restart tanpa perlu menunggu.




Ketik nama pengguna yang Anda inginkan dalam kotak-teks dan klik Next. Nama komputer akan otomatis terisi.

Jika Anda ingin mengatur sandi, ketik di kotak teks dan klik Next.

Ketik kunci produk Anda dalam kotak-teks dan klik Next. Anda juga dapat melewatkan langkah ini dan cukup klik Next jika Anda ingin mengetik kunci produk nanti. Windows akan berjalan hanya selama 30 hari jika Anda melakukan ini.

Pilih opsi yang Anda inginkan untuk Windows Update.

Pilih zona waktu dan klik Next.

Jika anda terhubung ke jaringan apapun, ia akan meminta Anda untuk menetapkan lokasi jaringan.






Nah selesai sudah proses penginstallan windows7 baik dengan menggunakan flashdisk maupun DVD.

Jumat, 29 Maret 2013

MELATIH TENDANGAN


Melatih Tendangan Karate

METODE MELATIH KELENTURAN,KEKUATAN TENDANGAN


Dalam pengamatan penulis, melatih tendangan agar menjadi bagus agak lebih sulit dibandingkan dengan melatih pukulan dan tangkisan, beberapa hal yang membedakan adalah kaki memiliki ukuran yang lebih besar dibandingan tangan, sehingga untuk menggerakan memerlukan effort yang lebih besar, apalagi untuk anda yang mempunyai ukuran tubuh besar (gemuk). Faktor kedua adalah untuk melatih tendangan memerlukan latihan pelenturan kaki, khususnya untuk tendangan yang tinggi.Kelenturan ini akan mudah dilatih ketika mulai berlatih dari usia dini, tetapi untuk usia yang dewasa maka akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melatih kelenturan. Faktor ketiga adalah untuk melakukantendangan memerlukan latihan keseimbangan, karena ketika menendang maka otomatis kaki yang menumpu hanya tinggal satu. Tingkat kesulitan keseimbangan akan semakin bertambah ketika akan melakukantendangan belakang atau memutar, dan khusus untuk tendangan yang melompat maka diperlukan faktor lain yaitu keringanan tubuh.

Ketika belajar tendangan hal pertama yang perlu diperhatikan adalah teknik menendang, konsep menendang bukan seperti ayunan tetapi terdapat hentakan atau dorongan. Letak dorongan tergantung dari jenis tendangannya, misalnya tendangan lurus (maegeri)maka dorongannya dimulai dari mengangkat paha dan dorongan dengan menggunakan lutut, kemudian kaki di luruskan dengan cepat dan keras, dan posisi telapak kaki agak keatas. Lalu tendangan memutar (mawashi ushiro gerie) adalah tendangan memutar yang efeknya sangat besar pada objek yang menjadi sasaran gerakan ini, badan di putar 60 derajat kebelakang, kepala menoleh ke arah lawan/objek kemudian kaki di putar dan di kenai pada sasaran. Langkah kedua setelahmengetaui tekniknya, maka perlu dilatih dengan perlahan-lahan, karena apabila dipaksakan dengan gerakan keras maka akan terjadi cidera pada otot ataupun pada sendi. Langkah ketiga adalah sering melakukansenam kaki, baik yang berupa penguatan maupun pelenturan. Latihan kekuatan menurut penulis sangat penting, karena apabila anda hanya berlatih menendang tanpa latihan penguatan maka ibarat seperti karet yang selalu ditarik maka lama-lama akan mekar dan cepat putus.

Jenis latihan kekuatan selain yang terdapat dalam senam kaki maka perbanyaklah lari, minimal adalah dengan lari ditempat dengan mengangkat paha, loncat-loncat atau berjalan dengan jarak yang jauh. Di dalam beladiri lain semisal Thifan Po Khan seorang pemula harus terbiasa berjalan sekitar 60 mil, 1 mil sekitar 800 meter, berarti 48 km dan pada tingkat berikutnya akan semakin jauh. Selain lari boleh juga menggunakan pemberat kaki, tetapi khusus untuk pemberat ini harus diperhatikan faktor kesehatan dan nutrisi karena bisa berdapak lumpuh layu. Teknik lainnya adalah dengan memperkuat perut dengan senam-senam perut, karena tendangantidak akan baik apabila perut tidak kuat. Dalam beladiri Thai Boxing atau kick Boxing kecepatan tendangandapat juga dilatih di dalam air. Dan sebagai sarana melihat hasil dari latihan tendangan maka dapat membuat bola-bola yang digantung sebagai target tendangan atau dapat juga menggunakan sandsack seperti yang digunakan dalam latihan pukulan.Dalam hal untuk latihan kelenturan maka selain memperbanyak senam kelenturan seperti split samping, split depan maka dapat juga menggunakan alat bantu berupa karet atau tali yang dipasang di ujung kaki dan ditarik perlahan-lahan. Atau meminta bantuan teman untuk mengangkat kaki tinggi-tinggi bak kedepan, kebelakang maupun kedepan. Pengalaman khusus penulis agar bisa split adalah dengan menggunakan kaos kaki dan berlatih di lantai yang licin, sehingga dengan cukup mudah kaki . Tetapi khusus untuk teknik ini musti hati-hatitertarik untuk split karena belum teruji untuk semua orang (hb)

Kamis, 28 Maret 2013


Carpon Sunda : "Kereteg Hate"

Hai semua,, ini carpon buatan admin Bank Of Science sendiri loh tapi dalam bahasa sunda, jika ada yang tidak mengerti bahasa nya boleh di tanyakan. Terimakasih, semoga dapat menghibur.




Cahaya bentang pating gurilap, bulan imut ngagelenyu ninggali kuring keur diuk di jandela kamar bari ngainghak ceurik, angina ngahiliwir karasa tiis, peuting ieu bet meuni asa endah katempona, tapi kunaon hate kuring bet meuni asa ripuh, rasa kaambek geus pinuh na ubun-ubun, kuring haying ngambek tapi teu bias, meureun kusabab kuring awewe jadi naluri kuring leuwih gede tibatan rasa amarah. Sarebu tanya minuhan pikiran kuring, naha bet ibu sareng bapa jadi teu ngawidian kuring ngilu pasanggiri eta, teu pira ngan saukur nulis jeung mikir, asa ku araraneh. Leuheung lamun diulahkeunnana the mun  kuring ngilu pasanggiri model anu gutak gitek di catwalk, kuring ge rada kaharti mun kitu mah, mung ieu mah aduh… ah pararusing, dug sek kuring ngarungkup dina simut.

Kongkorongooook….
Tok,tok,tok….    

“Teh gugah atos siang” kadenge sora indung  kuring ngagero bari ngetrokan panto, kuring ngaleret  kana jam, “Aduh jam 05.00” kuring reuwas, henteu biasana kuring hudang sabeurang kieu kuring nangtung tur muka panto bari wegah mun kuring  keur teu solat jeung sakola mah mereun kuring moal kaluar ti kamar sapopoe, arek jadi nyi komar we ha,ha. Kuring kaluar ti kamar tungkul bari jamedud, “Cu, kunaon bageur meuni jamedud kitu?” pok bapa kuring nanya, kuring ngan saukur imut ngagelenyu bari wegah, “Neng geulis, ibu mah teu ngawidian teh lain ulah tapi ibu nyaah sieun Neng kunanaon, apan Neng teh anak nu dipika deudeuh ku ibu sareng bapa jadi mataksieun lamun aya nanaon mangkaning Jogjakarta teh lain tempat anu deukeut”. Indung kuring ngadeukeutan bari ramisak ceurik, hal anu teu bias ku kuring ditempo teh nyaeta nempo ibu jeung bapa kuring ngaluarkeun cimata. Kuring nangkeup indung kuring tur pok ngomong “Ibu, Neng moal ngiring upami ibu sareng bapa teu ngawidian mah, hampura Neng tos salah paham ka ibu sareng bapa”. Kuring ngilu ceurik nginghak “Jung cu, jung bapa sareng ibu ngawidian demi kasuksesan Neng, doa ibu sareng bapa aya dina tiap langkah Neng”. Kuring bingah, kuring jangji moal ngecewakeun ibu sareng bapa, kuring pasti berjuang.
* *  *
         
Braaaak… kadenge aya nu ngebragkeun meja “Nisaaaaa….kerjakeun soal dihareup, ngalamun wae” kuring reuwas, katempo dosen kuring geus nangtung hareupeun kuring bari melak cangkeng, kuring karek nyadar yen tadi kuring keur ulin ka hayalan jaman baheula basa kuring SMA, ayeuna kuring geus jadi panulis, 3 novel jeung 1 kumpulan carpon kuring geus di publikasikeun jeung meunang respon anu alus ti masarakat. Kuring Annisa, umur kuring ayeuna 20 taun, kuring kuliah di salah sahiji universitas di kota Bandung jurusan Sastra jeung Bahasa semester 4. “Nisaaa hayoh kahareup cicing wae !” dosen kuring ngambek, kuring buru-buru ngajawab bari tungkul sieun “Tapi pa, kuring teu acan paham” ayeuna dosen kuring ngaleret ka sakabeh murid nu aya di kelas “Sok, saha anu arek ngabantuan Nisa ngerjakeun soal di hareup?” tantang dosen eta, jep sakabeh murid jempling “Kuring Pa” ceuk hiji sora ti tukang, kuring ngaleret ka tukang wahh… saha eta  anu arek ngabela kuring, aya rasa atoh dina hate kuring sabab kuring aya nu ngabela. Sangges kajadian eta kuring jadi deukeut jeung jalma anu ngabelaan kuring kamari, jalma eta teh ngarana Sam, biasa di sebut kitu tapi ngaran aslina mah Samuel cenah.

          Jadwal kuliah geus beres, kuring buru-buru rek balik tapi pas rek kaluar gerbang kampus, breeeetttt,, hujan gede jadi kapaksa kuring ngiuhan heula, muga we hujanna sakeudueng, “Nisa…” kuring reuwas, aya anu nepak taktak kuring, “Eh” kuring ngereret “Ah, Sam geuning, aya naon?” kuring bingung nempo manehna aya didieu oge, “Gak apa-apa ko Sa he,he” manehna imut, aduh meuni lucu katinggalina, aduh kuring mikir naon sih, entong kitu Nisa hayoh istigfar. Sam lain asli urang Sunda, manehna katurunan Tionghoa jadi teu aneh lamun panonna rada sipit tur kulitna bodas, manehna can rada bentes ngomong sunda jadi bahasana sakapeung campuran, Indonesia jeung sunda. Kadenge sora adan ngumandang kuring niat arek solat heula bari nungguan hujan, “Eh Sam, punten Nisa bade awoh ashar heula nya ka masjid” kuring ngaleos ninggalkeun Sam anu katempona rada bingung ngartikeun omongan kuring bieu.

Di mesjid kampus
“Assalamualaikum wr.wb” astagfirullah, kuring ngajenghak reuwas pas salam kadua tanda beres solat pameunteu kuring pasangrok jeung pameunteuna Sam, aduh ti iraha budak ieu di dieu, ;’Haaah, Sam ngareureuwas” kuring ngagebug leungeunna “Sam terang timana Nisa aya di dieu? aduh make kadieu sih ieu budak pan ieu mah tempat khusus akhwat” kuring ngomong bari nyiwit pipina “Aduh Nisa sakit” ceuk manehna bari ngusap pipina nau di ciwit bieu ku kuring, kuring ngan bisa seuseurian nempo manehna nyerieun, ha,ha.. “Nisaa kamu lagi apa tadi? Ko pake baju putih kaya pocong aja, hi,hi” manehna nanya bari ngeleg “Ih Sam, (kuring jamedud) tadi kuring solat, solat teh ibadah anu wajib di laksanakeun ku sakabeh umat muslim, kin cerita lengkepna di jalan we nya isin di dieu mah seueur jalmi” kuring jeung Sam tuluy indit kaluar. Loba pisan pertanyaan anu di ajukeun ku manehna ka kuring soal agama, kuring malum da kuring jeung manehna mah beda agama, agama manehna mah keristen.

          Lila beuki lila kuring jadi deukeut jeung manehna, aya rasa anu beda dina hate Lmun kuring ninggali raray na, kuring bingung rasa naon eta, nu jelas rasa ieu hoyang pisan lamun nempo manehna bagja. Kuring leumpang ka kelas bari ngabogaan rasa bagja, sabab rek papanggih jeung pujaan hate anu dipikaheman geus saminggu kuring teu papanggih jeung manehna, sugan we poe ieu mah aya. Satepina di kelas, kuring lurat-leret ka sakuriling kelas tapi teu katempo anu di tutungguan teh, ah meureun can datang hate kuring ngabatin. Bet aya rasa karingrang ngarungkupan. Kaluar ti kelas, kuring buru-buru ka kost an, jarak ti tempat kuliah ka kost an kuring teh deukeut. Jadi, bisa kalampah ngan saukur ku leumpang. Rencana na ti kost an kuring rek neang Sam ka imah na, sieun aya kajadian nu teu dipikahayang nimpa ka manehna, das sms kuring teu di bales, telepon oge teu di angkat.

          Tok,tok,tok…“Punten” kuring ngetrok panto bari ngagero, kadenge panto dibuka “Iya, eh ini Neng Nisa ya? mari masuk” ceuk nu muka panto ramah, haaaah kuring reuwas, naha anjeunna nyaho yen kuring teh Nisa apan kuring  teu  acan pernah kadie, nyaho imahna ge  karek bieu ti babaturan kuring. “Oh muhun” kuring ngan saukur bisa imut tapi hate mah ringrang maratan langit, tuluy kuring asup bari olohok waah.. bener ieu teh imah Sam aduh gede pisan subhanallah kawas istana, “Neng Nisa silahkan duduk, sebentar bibi panggilkan dulu ibunya” oh jadi eta pembantuna, tapi dangdananna keren kos lain pembantu, tuluy pembantu eta indit. Teu kungsi lila, “Assalamualaikum” katinggali aya awewe saumuran indung kuring nangtung di hareupeun kuring “Waalaikumsalam” buru-buru kuring ngajawab “Oh ini Nisa ya? Samuel sering cerita tentang Nisa, katanya Nisa baik,cantik, keliatannya Sam sayang sekali sama Nisa, kalau Nisa gimana sama Sam?” kuring reuwas maratan langit, ieu indungna Sam? Haah.. naha make kerudung apan keluargana Sam agamana keristen, kuring masih keneh bingung tur ngajawab “Muhun ibu, Nis age nyaah (jawab kuring bari lingsem) ehm, punten ibu upami Sam kamana atos 7 dinten teu lebet ka kuliah?” ngadenge pertanyaan eta indungna Sam cicing, wah aya naon ieu kuring sieun,rasa ringrang balik ngarungkupan kuring, aya naon? Sarebu tanya jeung kasieun minuhan pikiran kuring. “Nisa ayo ikut ibu, ada sesuatu yang mau ibu tunjukkan tapi ibu gak bias bilang sekarang” indung Sam langsung nangkeup kuring, kuring teu ngarti naon maksudna tuluy indungna pok ngomong “Terimakasih ya sayang” cimata langsung ngucur ti mata indung Sam. Sam? kamana anjeun?

          Sapaparat jalan kuring ngan bisa tungkul sabari maca kalimah kalimah zikir, sakapeung indungna Sam nyekel leungeun kuring tanda nenangkeun. “Nisa kita sudah sampai” kuring beunta tuluy luak lieuk kasakuriling tempat eta, naha indung Sam ngajak kuring ka pasantren kieu, kuring leumpang nuturkeun indungna Sam, indungna Sam ngetrok ka hiji panto, bray panto eta di buka, kuring olohok kasengsem “Sam” bener anu diuk eta Sam? subhanallah kasep pisan, manehna make gamis jeung peci bodas meuni rapih katinggalna, “Nisa” indungna Sam ngagupayan ngajak diuk ka kuring tuluy indungna Sam nyaritakeun naha Sam bet aya di dieu, manehna jeung kulawargana ayeuna geus islam, subhanallah kuring bingah kabina bina, saurna Sam berubah gara-gara kuring, Sam nyaah pisan ka kuring, kulawargana ge teu nentang basa Sam mutuskeun rek asup islam malah kulawargana ngilu asup islam.

          Di taman kawasan pasantren eta kuring leuleumpangan jeung Sam, aduh kuring teu kiceup kiceup nempo dirina subhanallah sababaraha kali kuring ngucap kalimah eta (aduh kuring meuni sungguh terlalu ha,ha) di tengah tengan jalan Sam  ngeureunkeun leumpangna tuluy malik neteup kuring, kuring asa risih di kitukeun ku manehna “Nisa ayeuna urang tos saagama, Nisa hoyong teu jadi bidadari anu maturan hirup Sam salilana dunia sarta aherat?” kuring lingsem tanda satuju.